Sunday, June 11, 2006

Bertanding Dalam Kesedihan

Sorot mata Sigit Budiarto tampak sayu ketika The Jakarta Post menemuinya di arena Djarum Indonesia Open 2006 Gedung Olah Raga Sudirman, Surabaya, Rabu (31/05) ini. Apalagi ketika pasangan Mens Doubles Limpele Flandy ini ditanya nasib keluarganya di Yogyakarta. "Rumah keluarga saya di Kawasan Kalasan Yogyakarta hancur," katanya pada The Jakarta Post.

Sigit adalah satu dari pemain Djarum Indonesia Open 2006 yang keluarganya menjadi korban gempa bumi di Yogyakarta, Sabtu (27/05) lalu. Selain Sigit ada dua pemain nasional lain yang keluarganya menjadi korban bencana alam yang menewaskan 4000-an orang itu. Mereka adalah Trikus Harjanto dan Aprilia Yuswandari.

Hampir seluruh keluarga besar Sigit tinggal di Yogyakarta, tepatnya di daerah Kalasan, dekat dengan daerah wisata Candi Prambanan. Sigit menceritakan, ketika peristiwa itu terjadi, seluruh keluarganya sedang berada di rumah. "Saat gempa datang Sabtu pagi itu, semua keluarga saya sedang berada di rumah, beruntung tidak ada yang menjadi korban peristiwa itu," kata laki-laki kelahiran Yogyakarta itu.

Meski tidak ada korban jiwa, namun bangunan rumah keluarga Sigit hancur dan roboh. Termasuk rumah kakek Sigit yang ada di daerah Candi Sari Yogyakarta. "Tembok rumah kakek saya juga roboh dan hancur," tegasnya. Sebelum bertanding di Indonesia Open 2006, Sigit menyempatkan diri pulang ke Yogyakarta untuk melihat kondisi rumahnya.

"Kebetulan, sehari sebelum peristiwa itu, saya sedang ada di Kudus, Jawa Tengah untuk hadir dalam peresmian gedung olah raga baru, saat itu saya mendengar ada gempa, dan memutuskan untuk pulang ke Yogyakarta," kenangnya. Kesedihan terasa, begitu dirinya melihat kondisi rumahnya di Yogyakarta. "Saya hampir tidak bisa berkata-kata," katanya.

Kondisi yang sama juga dialami oleh keluarga Aprilia Yuswandari yang ada di kawasan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Tempat tinggal seluruh keluarga pemain tunggal putri Indonesia ini luluh lantak dengan tanah. "Kabar yang saya dapatnya, rumah keluarga saya di Imogiri rusak, meskipun tidak ada yang menjadi korban," katanya.

Tragedi yang dialami keluarga Sigit Budiarto dan Aprilia Yuswandari itu mau tidak mau mempengaruhi permainan mereka dalam Djarum Indonesia Open 2006. Namun, hal itu tidak membuat Sigit dan Aprillia kehilangan fokus pada pertandingan yang dimainkannya.

"Pada awalnya saya sempat terpengaruh, meski begitu saya berusaha tetap profesional dan memilah perasaan saya dan mempersiapkan untuk pertandingan kali ini," kata Sigit.

Senada, Aprillia pun mengaku tidak terpengaruh dengan tragedi yang terjadi di tanah kelahirannya itu. "Sedih sih, tapi saya tidak terpengaruh, saya fokus pada permainan ini," katanya. Sayangnya, dalam pertandingannya dengan Huaiwen Xu, Aprillia kalah dengan skor 21-10 dan 21-15.

No comments: